Feeds RSS | contact | login

selebrities goes to senayan

Kemaren sepulang kerja and sambil istirahat gak sengaja nyari nyari chanel acara di TV dan nemuin acara Barometer di SCTV. Hmm menarik, debat politik mengenai maraknya caleg yang berasal dari golongan selebritis. Pemilu kali ini memang seolah olah dibanjiri oleh selebriti yang di beberapa partai besar, coba lihat aja PAN, sampai sampai di beri singkatan Partai Artis Nasional, haha! Lucu ya..orang entertainment sampai hijrah ke dunia politik, tapi bagaimana lagi..semua warga Indonesia berhak mencalonkan diri menjadi Caleg bahkan Presiden sekalipun (dan rakyat yang memilih tentunya).Fenomena menarik ini tentu saja menuai kritikan dan dukungan dari berbagai pihak. Yang mengkritik menganggap artis sebagai entertainer seharusnya tidak latah memasuki dunia politik setelah (mungkin) job ke artisan nya berkurang, atau ada pula yang mempertanyakan kapabilitas artis tersebut dalam berpolitik.

Acara barometer tersebut di hadiri oleh artis artis yang mencalonkan sebagai Caleg antara lain H.Komar (Pelawak dan anggota DPR komisi 10), Eman (juga pelawak), Anwar fuadi (pemain sinetron),Ratih Sanggarwati (mantan model) dan Roslinda (pemain sinetron) dan di kubu pengamat politik ada J.Kristiadi, seorang pengamat dari CSIS. Perebatan berlangsung seru dan terjadi adu argument yang hebat. Pihak pengamat politik menganggap bahwa artis cenderung di manfaatkan oleh parpol untuk mendulang suara dan popularitas semata, dan menganggap artis artis indonesia kurang ber empati akan penderitaan rakyat sekarang, menimpali argument tersebut pihak artis menjawab bahwa mereka mengakui kalau terjadi hubungan yang timbal balik antara partai dan mereka yang saling memanfaatkan dan merasa mereka merasakan empati penderitaan rakyat melalui sinetron sinetron yang mereka bintangi (katanya sih mereka merasakan penderitaan sewaktu memerankan rakyat yang melarat, hahaha! Lucu juga jawaban nih artis).dan saya sendiri secara pribadi tidak menyukai jawaban artis mengenai masalah empati kepada rakyat ini (yang menjawab waktu itu adalah Anwar fuadi ( artis doyan cipika cipiki, hahaha!)

Kubu artis berpendapat mereka bukan bermodal ketenaran saja dalam mencalonkan sebagai Caleg dan mereka merasa mampu dan memperoleh dukungan dari daerah pemilihan nya, dan lagi menurut mereka selama ini belum terdengar kasus kalau artis yang duduk di dewan melakukan tindakan korupsi. Lebih jauh adanya Caleg artis dalam sebuah parpol dapat membuat kader lain yang telah lama mengabdi menjadi cemburu akan kehadiran artis yang begitu masuk dan langsung di calonkan sebagai caleg.masuk akal juga kan? Seolah olah popularitas mengalahkan pengabdian! H.Komar juga membeberkan keberhasilan komisi nya dalam memperjuangkan hak hak pendidikan dan lain sebagai nya setelah pihak pengamat politik menganggap kalau artis hanya lantang berteriak di luar senayan namun setelah masuk di dalamnya diam seribu bahasa. Ada polling menarik mengenai maju nya artis sebagai caleg! Sebanyak 54,5 % masyarakat setuju, 44,6 % tidak setuju dan 0,9 % tidak tahu. Wow apa itu berarti rakyat kita lebih percaya ke pada artis kah? Apa rakyat sudah tahu mengenai kecakapan politik mereka? Menurut saya pantas saja kalau partai akan banyak merekrut artis bila mengetahui hasil polling itu. Bayangkan bila rakyat lebih mengenal wajah artis dalam lembar suara nanti, semisal “ wah nih artis kan ganteng / cantikdan main di sinetron bla bla bla” akhirnya di contreng. Gimana coba nasib caleg “gurem” lainnya? Hahaha! Kacau ! Nah ada lagi polling nih ( dari kompas), sebanyak 59,6% yakin akan kinerja artis,38,2% tidak yakin dan 2,0% gak yakin. Fenomena seperti ini menarik, apa karena selama ini rakyat udah gak percaya lagi dengan Caleg biasa yang sering tersangkut politik uang (korupsi dan tindakan asusila lain nya) sehingga menjatuhkan keyakinan nya kepada artis yang notabene pemain baru dan belum teruji?.

Yang menarik, pada pemilihan kali ini ada 63 artis masuk dalam daftar Caleg, yang itu artinya 2 kali lebih banyak dari pemilu kemaren! Yayat R Cipasang (Direktur Eksekutif Institute for Press and Cultural Studies (IPCS), Depok, Jawa Barat.)menulis buku “Artis membidik senayan” menganggap hadirnya artis sebagai pewangi senayan.Buku ini hanya memuat 20 selebritas di bawah usia 50 tahun, dan sosok serta pendapat mereka ini bisa menjadi representasi para pesohor secara keseluruhan. Mereka adalah Yasmin Muntaz, Ingrid Kansil, Tere Pardede, Jane Shalimar, Ratih Sanggrawati, Rachel Maryam, Tessa Mariska, Eko Patrio, Venna Melinda, Sandy Nayoan, Tamara Geraldine, Wanda Hamidah, Nurul ArifinAngelina Sondakh dan . Semoga masyarakat luas lebih arif dalam memilih wakilnya, bukan semata termakan popularitas semata dan pihak partai pun bisa lebih memahammi arti amanah itu sendiri dan tak menjadikan rakyat sebagai komoditi politik untuk meraup suara ke senayan dan segera melupakan janji janji setelah mereka duduk di parlemen. Artis ada yang kompeten dan ada yang tidak, jadi pandai pandai lah memilih dan sebaiknya memahami track record sang artis tersebut.Oke? Sekian terima kasih, ditunggu komen nya ya..

11 komentar:

Post a Comment

Sebuah kehormatan bagi saya bila anda meninggalkan comment di postingan saya ini, hindari penggunaan Anonim dalam meninggalkan komentar.Jangan lupa untuk rate bintang nya. Komentar SARA akan saya hapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

Related Posts with Thumbnails