Feeds RSS | contact | login

Showing posts with label politik. Show all posts
Showing posts with label politik. Show all posts

Dimanakah Jasad Adolf HItler?


Adolf Hitler mungkin tidak menembak mati dirinya dan barangkali juga tidak tewas dalam bunker. Sebuah potongan tengkorak yang selama beberapa dekade diyakini milik diktator Nazi itu, berdasarkan hasil analisis DNA, ternyata milik seorang perempuan yang berusia kurang dari 40 tahun.

Para ilmuwan dan ahli sejarah sudah lama menyatakan, tengkorak itu akan menjadi bukti yang meyakinkan bahwa Hilter menembak dirinya hingga tewas setelah minum pil cyanide pada 30 April 1945 ketimbang menghadapi penangkapan yang memalukan. Potongan tengkorak itu—yang ada lubang pelurunya—telah diambil dari luar bunker Hitler oleh tentara Rusia dan selama ini disimpan intelijen Soviet.

Sekarang sejarah kematian Hitler harus ditulis kembali sebagai sebuah misteri, dan para ahli teori konspirasi harus memikirkan kemungkinan bahwa Hitler mungkin saja tidak mati dalam bunker.

Berdasarkan kisah lama, Hitler melakukan bunuh diri dengan Eva Braun saat Rusia mengebom Berlin. Meski sejumlah ahli sejarah ragu Hitler menembak dirinya dan menduga hal itu hanyalah propaganda Nazi untuk menjadikan Hitler sebagai pahlawan. Namun, lubang pada potongan tengkorak itu tampak menguatkan argumen tersebut ketika tengkorak itu dipamerkan di Moskwa tahun 2000.

Namun, analisis DNA telah dilakukan pada tulang itu oleh peneliti Amerika. "Kami tahu tengkorak itu berhubungan dengan seorang perempuan berusia antara 20 dan 40 tahun," kata ahli arkeolgi Nick Bellantoni dari Universitas Connecticut, AS, sebagai dikutp Dailymail, Senin.

"Tulang itu kelihatan sangat tipis; tulang tengkorak laki-laki cenderung lebih kuat. Dan persambungan di mana lempengan tengkorak itu menyatu tampak berhubungan dengan seseorang yang berusia kurang dari 40 tahun. Hitler pada April 1945 berusia 56 tahun."



Bellantoni terbang ke Moskwa untuk mengambil contoh DNA di Arsip Negara dan  ditunjukkan sofa dari bunker yang berlumuran darah di mana Hitler dan Braun diyakini bunuh diri. "Saya punya foto referensi yang diambil Soviet tentang sofa pada tahun 1945 dan saya melihat noda yang sama pada potongan kayu dan tenunan di depan saya. Jadi saya tahu, saya sedang berhadapan dengan sesuatu yang nyata," katanya.

Berdasarkan keterangan para saksi, mayat Hitler dan Eva Braun dibungkus selimut dan dibawa ke taman di luar bunker, diletakkan di sebuah kawah bom, disiram minyak, lalu dibakar.

Pada Mei 1945 sebuah tim forensik Rusia menggali mayat yang diduga milik Hitler. Ada bagian tengkorak yang hilang, tampaknya akibat tembakan bunuh diri. Kepingan rahang yang tersisa cocok dengan rekaman gigi Hitler, menurut asisten dokter giginya yang tertangkap. Dan, mayat itu hanya punya satu buah zakar. Setahun kemudian potongan tengkorak yang hilang ditemukan. Pencarian dilakukan atas perintah Stalin yang masih curiga tahun tentang nasib Hitler.




Bagaimana dan kapan Hitler meninggal sekarang diselimuti misteri. Bellantoni mengatakan, tengkorak itu tidak mungkin milik Braun, yang berusia 33 tahun. "Tidak ada laporan Eva Braun menembak dirinya atau ditembak," katanya. Banyak orang tewas di dekat bunker.

Yang tidak ketahui dunia, mayat yang diyakini milik Hitler dikubur di Magdeburg, Jerman Timur. Setelah Stalin meninggal tahun 1953, keberadaan kuburan itu tetap dipertahankan. Akhirnya, tahun 1970, KGP menggali mayat itu, membakarnya, dan secara rahasia menaburkan abunya ke sungai.

Hanya tulang rahang, potongan tengkorak dan segemen sofa yang berlumur darah yang masih disimpan di tempat penyimpanan arsip intelijen Soviet. Bellantoni mempelajari benda-benda kenangan Hitler itu di Arsip Negara Rusia. Dia diizinkan hanya satu jam untuk meneliti barang-barang itu, selama waktu tersebut dia mengelap dengan kapas penyeka dan mengambil contoh DNA. Contoh itu kemudian dibawa ke Connecticut.

Di pusat penelitian genetik universitas itu, Linda Strausbaugh menutup labnya selama tiga hari khusus untuk bekerja pada proyek Hitler. Linda mengatakan, "Kami bekerja seperti biasa dan melakukan pengawasan seperti yang dilakukan dalam lab kriminal." Dia terkejut, sejumlah kecil DNA yang dapat terus hidup berhasil diekstrak.

sumber:kompas

Lobi Weismann dalam Deklarasi Balfour Inggris

Pemerintahan Sri Baginda Raja memandang positif pendirian tanah air untuk orang-orang Yahudi di Palestina, dan akan menggunakan usaha keras terbaik untuk memfasilitasi tercapainya tujuan ini, (karena) bisa dipahami dengan jelas bahwa tidak ada satu pun prasangka boleh dilayangkan kepada komunitas non-Yahudi di Palestina, atau pun kepada status politik dan hak yang telah dimiliki kaum Yahudi di berbagai negara Begitulah isi Deklarasi Balfour yang kemudian jadi awal pemantik bara konflik Arab-Israel. Banyak pihak mengatakan, bara konflik ini pula yang puluhan tahun kemudian melebar skupnya sampai ke Lebanon. Surat ber-kop Departemen Luar Negeri Inggris itu dilayangkan Menlu Arthur James Balfour kepada Lord Rothschild, pada 2 November 1917. Deklarasi ini adalah jawaban atas lobi Rothschild yang gencar dilakukan kepada Pemerintah Inggris. Balfour menulis pula, bahwa dirinya akan sangat berterima kasih jika Rothschild dapat mehyampaikannya kepada Federasi Zionis. Rothschild sendiri dikenal sebagai pemimpin komunitas Yahudi di Inggris.


Image and video hosting by TinyPic

Kemunculan deklarasi ini juga tak bisa lepas dari peran seorang Yahudi bernama Dr Chaim Weismann. la adalah ahli kimia yang juga pemimpin jurubicara organisasi Zionis di Inggris. Weismann inilah sesungguhnya yang menjadi penakluk Arthur Balfour, la memiliki posisi tawar yang tinggi karena kemenangan Inggris dalam Perang Dunia I tak bisa lepas dari bahan kimia temuannya. Weismann tak lain adalah penemu acetone, cairan kimia yang diperlukan dalam proses pembuatan cordite - propelan eksplosif yang amat diperlukan dalam semua persenjataan Inggris.Sedemikian berharganya larutan itu sampai-sampai, usai Perang Dunia I, PM Inggris David Lloyd-George merasa perlu berterima kasih kepada-Weismann, memberinya uang, dan berjanji akan memenuhi apa saja permintaan yang diajukan. Kesem-patan inilah yang tak disia-siakan Weismann Ketika tawaran itu diajukan, Weismann pun langsung menyambut. "Hanya satu yang saya inginkan," ucapnya kepada David Lloyd-George. "Hal itu adalah "rumah" untuk "saudara-saudara saya"," lanjutnya. Setelah membayar sejumlah uang untuk temuannya, permintaan khusus itu kemudian menjadi perhatian utama Kabinet Inggris. Sebagai menteri luar negeri, Balfour sendiri sernpat tertegun dengan permintaan itu. "Kenapa harus Palestina?" tanya Tuan Balfour, kalau pun saya menginginkan Paris atau London, apakah Anda akan berikan?" jawab, Weismann. "Kenapa tidak?" timpal Balfour."Itu benar, tapi kami sudah terlanjur memiliki Jerusalem, jauh ketika London masih berupa rawa," tandas Weismann. Balfour bukannya tak pernah menyadari betapa kontroversialnya deklarasi itu. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan frase "tanah air" untuk menggantikan "negara" - seperti yang diminta Zionis Inggris. Penegasan tentang hal ini bahkan dicantumkan pula dalam Buku Putih Churchill yang diterbitkan pada 1922. Inggris rupanya berusaha mati-matian agar deklarasi tersebut tak disalahartikan sebagai alat penyokong pembentukan negara Yahudi di Israel. Namun, upaya ini toh tak menemukan arti apa-apa. Israel, sebagai sebuah negara, kemudian dideklarasikanpada 14Mei 1948 dan David Ben-Gurion diangkat sebagai PM pertama. Pendiriannya diakui banyak negara dan mendapat restu dari PBB. (credit for angkasa)

Image and video hosting by TinyPic

Konspirasi CIA dan Agen Waffen SS NAZI

Dimana pun ada peperangan dimuka bumi ini, disana pula biasanya tersebunyi agenda terselubung yang diatur “pemain balik layar” . di lini depan, pasukan bertempur mati matian sedangkan mereka di belakang layar menangguk uang serta keuntungan dari “pesta peperangan”, yah begitulah, perang adalah sebuah pesta yang menjanjikan kesenangan bagi mereka. Malang memang pasukan yang bertempur tersebut, menyabung nyawa sedangkan para “pemain belakang” tersebut memutar uang di industri peralatan perang musuh ( trading with the enemy), mencari pemerintahan baru , menyelundupkan alat perang, dan masih banyak lagi.

Tak terkecuali perang dunia ke II, perang yang paling besar dalam sejarah umat manusia ini ternyata menyimpan kebusukan para pemain belakang ini. Pertempuran antara sekutu melawan axis ini dijadikan ajang cari untung. Banyak pengusaha AS yang turut serta membantu NAZI dan begitu juga sebaliknya, membangun bisnis patungan, sementara jutaaan praurit kedua belah pihak meregang nyawa di medan perang. Dalam tulisan saya kali ini ingin mengangkat tentang keterlibatan agen agen CIA dan SS dalam perang dunia kedua itu, mungkin dalam kata lain kita sebut persekongkolan atau konspirasi. Tahukah anda kalau agen khusus CIA dan waffen SS yang di ber misi di lapangan ternyata berkospirasi mengamankan bisnis miliaran dollar para pengusaha papan atas kedua negara bertikai? Jawaban nya adalah Ya! Benar, mereka benar melakukan konspirasi dan baru terungkap beberapa tahun lalu yang sontak saja membuat banyak pihak kecewa. Memang hal busuk itu terkuak secara bertahap, diawali dengan mencuatnya bukti bukti keterlibatan tidak langsung Inggris – AS dalam tragedy Holocaust. Di permukaan baik London maupun Washington memang sama sama menentang keras pembantaian (holocaust) yang di agendakan oleh NAZI jerman, namun sebenarnya Inggris maupun Amerika sama sama tidak dengan sungguh sungguh memerangi ideology facist Hitler. Mengapa? Karena banyak pengusaha pengusaha besar AS dan Inggris mempunyai kepentingan dalam Industri Jerman dengan hadirnya ribuan pekerja paksa yang berkontribusi untuk sekutu sendiri, seperti di Auschwitz ada pabrik bom dan kimia serta persenjataan utama milik I.G Farben yang dengan sangat di dukung oleh raja minyak AS Rockefeller, kedua orang ini telah meraup untung begitu besar karena digerakkan oleh pekerja Yahudi yang di tawan NAZI tanpa perlu mengeluarkan upah !
Selain itu ada perusahaan Standard Oil, di lingkup industri vital lainnya di tanam pula uang milik General Motors, IBM, Ford, the Case, National city bank, ITT dan masih banyak lagi perusahaan lain nya yang meraup untung ditengah banjir darah di Eropa. Dan uang yang berhasil berputar dalam industri terkutuk itu adalah sebesar 8 milliar dollar AS. Mungkin benar kata pendiri Ford , Henry Ford, dia pernah berkata bahwa para bankir Yahudi amerika telah menyebabkan perang di Eropa. Dengan fakta seperti ini, betapa malang pasukan pasukan yang bertempur serta para kaum Yahudi yang bekerja paksa serta dibantai, karena semua ini demi keuntungan para miliarder kedua negara bertikai. IG farben dan Standard Oil sama sama merupakan perusahaan industri strategis, IG farben memonopoli industri kimia, film dan farmasi di Jerman. Sementara Standard Oil, di AS merupakan penguasa ladang minyak. Berkat dukungan Rockerfeller , IG Farben menyuplai 85 persen kebutuhan amunisi tentara Jerman selama PD II. Selama perang Rockerfeller dan pengusaha AS lainnya diam diam menanam saham dan membangun usaha patungan di Jerman sejak 1926. Jerman sendiri bagi Rockerfeller ibarat “rumah kedua”, karena kakek moyangnya, yakni Johann Rockerfeller, adalah imigran asal Jerman.
Keterlibatan CIA serta Waffen SS meliputi penjagaan terhadap situs situs industri yang ada di Jerman, karena merupakan sebuah bisnis strategis dan berkeuntungan miliaran dollar milik pengusaha pengusaha kaya seperti Averell Harimman ( raja kereta AS), Fritz Thyssen ( industrialis serta penyokong utama keuangan NAZI) serta banker AS George Herbert Walker dan Prescott Bush. Di lain pihak ada keunikan dengan hadirnya joseph Stalin, seorang komunis yang juga musuh besar utama ideology NAZI ternyata berkerja sama pula mendirikan sebuah kompleks Industri, hanya saja lokasi nya sengaja di buat di Polandia agar terhindar dari campur tangan Hitler dan kroni kroni nya.
Undang undang trading with the enemy act, yang diterbitkan badan legislative AS seolah tak bertaring lagi menghadapi praktik busuk Rockerfeller dkk itu. Boleh jadi karena Rockerfeller memberikan kontribusi berupa menyogok dengan memberi imbalan karet sintesis yang sangat diperlukan oleh kendaraan kendaraan tempur AS. Dengan sogokan ini seolah Undang undang hanyalah kertas kosong berisi bualan bualan sampah yang tak perlu di patuhi, karena semua bisa di atur demi kepentingan beberapa gelintir Pengusaha tamak. Selain itu pihak AS juga tak ingin berurusan panjang dengan Rockefeller sang raja minyak AS yang menguasai banyak tambah minyak di seantero AS, sehingga pemerintah dibuat tak berkutik, benar benar tak berkutik. Dan sangat mustahil bila pemerintah AS tak mengetahui dan memberi ijin berkaitan dengan ekspor barang barang tersebut. Yang menarik, AS dan sekutu nya selalu menjatuhkan bom 14 mil dari komplek pabrik yang ada di Jerman dan sama sekali tak pernah menjamah lokasi Auschwitz. Sebetulnya bila mereka benar ingin membebaskan Eropa, mereka sudah seharusnya menargetkan pemboman terhadap pabrik pabrik di sekitaran Jerman, seperti apa yang mereka lakukan saat melakukan pemboman terhadap pabrik pabrik amunisi dan tank di Jepang. Jadi ada apa? Ya, balik lagi ke soal kepentingan, kekuasaan dan uang ! dan mungkin saja sebelum diadakan sorti pemboman, pihak pengusaha sudah membisiki para ahli strategi untuk “jangan membom pabrik saya” . Fakta konyol lain nya adalah begitu perang usai, CIA langsung berkantor di sebuah pencakar langit mewah milik IG Farben di Frankfurt Jerman !. Fakta demi fakta akhirnya semakin menguatkan tuduhan bahwa Holocaust merupakan sebuah persekongkolan busuk yang sangat jahat yang melibatkan para pengusaha tamak dan juga pejabat pejabat haus kekuasaan.
Pasca perang dunia kedua, konspirasi itu belum juga berhenti, banyak pengungsi Yahudi yang ber migrasi ke Palestina ditembaki ditengah perjalanan oleh kapal kapal perang Inggris dan membiarkan nya terbakar lalu tenggelam, seorang saksi William R. Perl (seorang perwira intelejen AS) ingat betul bagaimana kapal kapal inggris HMS Lorna menembaki kapal tiger hill milik pengungsi Yahudi dan juga agen agen MI-6 Inggris yang menembaki kapal The struma. Apa maksut semua itu? Jikalau mereka berniat menolong mengapa mereka menembaki dan seperti menghalang halangi kepulangan dan seolah ingin menggiring kembali mereka semua ke Eropa dan bisa saja agar sebuah masalah timbul kembali. Belum selesai, setelah perang usai ramai ramai para agen AS, Inggris dan Russia bergentayangan di Jerman mencari para cendikiawan, professor dan juga ilmuwan ilmuwan untuk di bawa pulang ke negara nya masing masing, bukan rahasia lagi, ilmuwan jerman sangat terkenal kepintaran nya dan memiliki penemuan penemuan yang terhitung maju di jaman nya. Banyak dari ilmuwan ilmuwan tersebut memiliki Track record yang buruk sebagai penjahat kemanusian dengan berpartisipasi sebagai dokter yang berpraktek eksperimen kemanusiaan di Auschwitz dan juga ilmuwan peracik bom bom kimia yang digunakan untuk membunuh kaum minoritas incaran NAZI. Dan itu sudah tidak jadi masalah lagi bagi AS dan sekutunya, karena Track record buruk tersebut bisa diputihkan oleh CIA asal mau berkerja sama dengan pemerintah AS dan bila tidak tentunya akan berhadapan dengan mahkamah kejahatan perang yang digelar setelah perang usai yang banyak menghadirkan penjahat penjahat NAZI seperti Heinrich Himmler dan Adolf Eichmann. Hal tersebut segera saja menjadi rebutan antara agen CIA dan agen KGB, hal tersebut sama seperti apa yang dilakukan burung bangkai memperebutkan seonggok daging busuk.

credit to angkasa

KGB DINAS INTELIJEN SOVIET DAN FSB DINAS INTELIJEN RUSIA

KGB atau singkatan dari Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (bahasa Rusia: Комите́т Госуда́рственной Безопа́сности; bahasa Indonesia: Komisi Keamanan Negara), adalah nama badan intelijen Uni Soviet dari tanggal 13 Maret 1954 sampai tanggal 6 November 1991. Cikal bakal KGB adalah sebuah komisi luar biasa Rusia untuk memberantas kontra revolusi dan sabotase yang dinamakan Tsjeka, yang didirikan pada Desember 1917 yang dikepalai oleh seorang Belarus, Felix Dzerzhinsky. Felix sendiri mengatakan bahwa Tsjeka bukanlah pengadilan namun harus membela revolusi dan menghancurkan musuh meskipun pedangnya tidak sengaja jatuh ke kepala orang yang tidak bersalah. Tsjeka berdiri ketika rakyat Rusia mulai tidak suka dengan kekuasaan Lenin dan kaum Bolsyevik-nya. Memiliki anggota sekitar 31000 personel dan tugasnya bertambah menjadi semacam sensor dan pemerang agama serta mendirikan kamp-kamp konsentrasi dan kamp-kamp kerja.
Lembaga Tsjeka dihapus ketika kaum Bolsyevik memenangi Perang saudara Rusia. Namun polisi politik tetap dipertahankan dan bernama GPOe (direktorat politik negara) dan menjadi bagian dari NVKD, komisariat Rakyat Dalam Negeri. Pada tahun 1923 namanya diubah menjadi OGPOe (Direktorat negara gabungan politik). Felix Dzerzhinsky, pendiri Tsjeka akhirnya konflik dengan Josef Stalin, Pengganti Lenin. Ia menyatakan tidak setuju dengan Stalin yang tampak memborong kekuasaan itu. Beberapa jam setelah Felix menyatakan keberatannya, ia meninggal karena "serangan jantung". Pada masa stalin, inilah saat pembersihan dan "reformasi" dalam pemerintahan Soviet.

Inilah saat teror yang tidak pandang bulu baik lawan politik, warga yang tidak bersalah, pejabat partai yang loyal , perwira tentara merah, kepala polisi dan bahkan polisi rahasia berjatuhan menjadi korban. Kepala NVKD, Genich Jagoda dan Nikolai Jezjov pun turut menjadi korban. Tercatat selama masa pembersihan, lima puluh juta orang Rusia tewas. Pembantu utama Stalin yang juga merupakan kepala polisi rahasia adalah Lavrentia Beria, Kepala NKGB, nama baru polisi rahasia. Pada tahun 1945 NKGB berubah nama menjadi MGB (Kementerian Keamanan Negara). Lavrentia Beria menjadi anggota politbiro dan pengurus harian Uni Soviet. Namun Beria sendiri dianggap terlalu berpengaruh sehingga setelah meninggalnya Stalin, Lavrentia Beria ditangkap dengan tuduhan mata-mata Inggris dan dieksekusi pada akhir 1953. Dinas rahasia itu sendiri pada 13 Maret 1954 diganti menjadi KGB. Selain dinas rahasia, KGB juga merupakan dinas informasi atau penerangan. Caranya umumnya lazim dengan dinas dinas rahasia atau penerangan lainnya, mengumpulkan informasi dan menganalisa datai diantaranya baik dari foto satelit, alat penyadap, dan data-data komputer.

Berbeda dengan CIA, KGB untuk memperoleh informasinya terutama dari negara-negara asing, lebih banyak memanfaatkan kubu diplomatik. Diperkirakan 70 % dari karyawan kedutaan besar Uni Soviet bekerja untuk KGB dan dinas rahasia, yang sebenarnya lazim atau "rahasia umum" dilakukan oleh setiap perwakilan baik setingkat kedutaan maupun konsulat setiap negara. Bahkan maskapai penerbangan Aeroflot juga melakukan "tugas rahasia" dari KGB melalui para penerbang yang mengetahui sistem navigasi, kontrol dan pelabuhan udara di berbagai negara yang diterbangkannya. Pesawat komersial bisa saja dilengkapi dengan peralatan spionasi dan bahkan pesawat milik Aeroflotpernah secara "tidak sengaja" terbang di wilayah militer terlarang Amerika Serikat. Namun orang-orang Soviet sepertinya tahu bahwa pemerintah Barat tidak akan menembak jatuh pesawat yang tersesat. Berbeda dengan perlakuan terhadap pesawat Boeing 747 Korean Air milik Korea selatan yang ditembak jatuh AU Uni Soviet dengan pesawat Su-15 Flagon karena dikatakan melintasi wilayah udara terlarang Uni Soviet dikawasan Vladivostok dan Semenanjung Kamchatka, pada tahun 1983. Meskipun di bagian luar negeri tercatat terdapat 25 000 agen dari 375 000 agen, strategi KGB rupanya mementingkan jumlah banyak. Dinas rahasia Barat sering merasa diawasi dengan banyaknya agen-agen Soviet sehingga jalan keluarnya adalah "mempersona non grata"-kan mereka (yang dicurigai sebagai agen Soviet). Namun dibawah pimpinan Yuri Andropov (menjabat antara 1967-1981), cara kerja KGB yang dianggap "kasar" itu dibuat lebih halus. Mereka berusaha mengerti banyak tentang keadaan negara mereka tempat bertugas dan tidak ingin kelihatan mencolok. Bahkan untuk memulihkan citranya, KGB membuat semacam "007 Russia". Setelah runtuhnya Uni Soviet, maka Rusia mengganti nama KGB menjadi FSB Federalnaya Sluzhba Bezopasnosti. Secara fungsional dinas baru ini masih tetap sama dengan KGB. Belarus adalah satu-satunya negara pasca Uni Soviet di mana dinas intelijen masih disebut KGB. Pendiri KGB, Felix Dzerzhinsky,lahir di Belarus dan di sana masih dianggap pahlawan nasional. Vladimir Putin, pada tahun 2000 diangkat menjadi presiden Rusia, menggantikan Boris Yeltsin, pernah menjadi seorang agen KGB di Berlin, Jerman Timur, berdinas bersama dinas rahasia Jerman Timur, STASI. Sementara itu, Yuri Andropov, Presiden dan Sekjen Partai Komunis Uni Soviet, juga pernah menjabat sebagai kepala KGB. Nama KGB oleh orang Rusia sendiri sering diplesetkan menjadi "Kontora Grubykh Banditov", yang artinya adalah "asosiasi bandit kasar."

Sumber:http://rixco.multiply.com

Kegagalan Proyek Timur Tengah AS di Mata Media Barat


Kehidupan di masa sekarang jauh berbeda ketimbang di masa lalu. Kini, setiap gerakan masif di dunia di bidang manapun, mulai dari politik, ekonomi, militer sampai budaya selalu diiringi dengan sorotan media massa. Salah satu contoh nyata dari fenomena tersebut adalah pendudukan AS di Irak. Sekitar setahun sebelum invasi AS ke Irak, publik dunia dibanjiri oleh beragam laporan, analisa, dan berita yang berusaha meyakinkan bahwa di Irak terdapat senjata pemusnah massal. Namun setelah agresi ke Irak berlangsung dan kebohongan soal senjata pemusnah massal terbongkar, taktik media massa tak juga berhenti, tapi bahkan berubah ke format yang lain.
Di masa itu, media-media massa Barat berusaha mengesankan kepada dunia bahwa Irak tidak akan bisa bertahan menghadapi pasukan aliansi internasional. Perlu diingat juga, AS dan Inggris kerap mengklaim dirinya sebagai representasi masyarakat internasional. Selama perang Irak berlangsung, slogan kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia (HAM) di media massa diabaikan. Mayoritas media massa dunia pun turut mengiringi langkah kebijakan ekspansionisme AS. Washington bahkan mengontrol seluruh berita terkait dengan kondisi Irak. Selama militer AS tidak mengijinkan, maka tak ada berita sekecil apapun mengenai perang Irak yang bisa disiarkan oleh media-media massa Barat. Berita perang hanya bisa diperoleh lewat komisi pemberitaan militer AS.

Kini, setelah pendudukan AS di Irak lima tahun berlangsung, arah strategi media massa mulai berubah. Jika kemarin mereka bangga dengan kehadiran militer AS yang tangguh di Irak, kini mereka memprioritaskan untuk mengungkap kenyataan mengerikan di balik perang Irak. Kebijakan media massa di sebagian besar negara-negara dunia ramai menampilkan wajah letih serdadu-serdadu AS dan Inggris serta korban dan kerugian perang yang melatarbelakanginya. Mayoritas jurnalis yang dulunya gencar mendukung politik militeristik AS, kini dengan beragam alasan politik dan tekanan opini publik, sedikit banyak mulai mengungkap juga realitas perang dan dampak tragis pendudukan Abang Sam di Irak.Meski perubahan sikap ini relatif bisa membantu masyarakat internasional memahami kondisi perang dan realitas yang dialami rakyat Irak saat ini, namun tentu saja perubahan strategi media-media Barat ini menyimpan alasan khusus. Salah satu alasan politis perubahan arah kebijakan media-media Barat adalah disebabkan faktor pemilu presiden AS dan silang pendapat antara dua partai utama di negara ini. Perseteruan politik antara Partai Republik dan Demokrat juga menjalar hingga ke kancah media massa. Kegagalan AS di Timur Tengah merupakan salah satu serangan propaganda kubu Demokrat untuk memojokkan rival utamnya, puak-puak Republik dalam ajang pemilu.


Alasan lainnya adalah pemberitaan dan protes keras yang gencar dilakukan oleh media-media independen, kalangan jurnalis dan intelektual kritis Barat terhadap tragedi dan dampak buruk invasi AS ke Irak. Kritikan keras itu bahkan mengarah langsung pada media-media pendukung pemerintah AS dan rezim zionis Israel. Tentu saja, media-media yang selama ini dikenal sebagai pendukung perang, akhirnya terpaksa mengungkap sebagian realitas yang ada demi menjaga reputasinya. Untuk mengetahui lebih jauh sejauh mana tingkat perubahan arah kebijakan media-media Barat, menarik rasanya jika kita simak beberapa contoh berikut ini.


Patrick Cockburn, adalah seorang wartawan Inggris yang aktif di kawasan Timur Tengah sejak 1979. Ia banyak menulis sejumlah makalah dan buku mengenai Saddam Hussein dan perang Teluk Persia yang pertama. Dalam artikelnya di majalah cetakan AS, Counter Punch, Patrick memaparkan kesaksiannya tentang pendudukan AS di Irak. Dalam artikelnya yang bertajuk "How to Destroy a Country in Five Years? (Bagaimana Menghancurkan Sebuah Negara dalam Lima Tahun?)" ini, ia menulis, "Pendudukan selama lima tahun telah menghancurkan Irak sebagai sebuah negara...dibanding perang di tahun 1991, perang tahun 2003 memiliki situasi yang berbeda. Liputan televisi dan pers pada perang pertama benar-benar bohong. Pasalnya, mereka berusaha untuk menciptakan perasaan perang total, padahal perang dengan artian bentrokan antara dua tentara, nyatanya tidak terjadi. Namun mengenai perang kedua, mereka menyatakan, ‘Jika AS hengkang, kekacauan bakal muncul. AS masih bertahan, namun kekacauan tetap saja terjadi. Saya lihat, serdadu-serdadu AS membakar tank-tank kosong Irak di jalan-jalan pinggiran Baghdad, supaya mereka bisa mengesankan situasi perang total kepada pemirsa televisi".


Lebih lanjut Patrick menambahkan, "Kendati mayoritas rakyat Irak menginginkan Saddam Hussein hengkang, namun mereka tidak ingin kekuatan asing menduduki negaranya. Kini, pasukan AS, milisi AlQaeda, dan pelbagai kelompok di Irak berperang untuk merebut kekuasaan. Namun sampai sekarang AS tak juga mampu memperbaiki reputasinya lantaran menggelar perang tersebut."


Salah satu strategi yang digunakan media massa dalam situasi perang Irak saat ini adalah memanfaatkan pendapat para pakar dan menampilkannya. Tampaknya mereka ingin menampik tudingan yang selama ini muncul. Mereka menyuguhkan analisa para pakar tentang situasi aktual perang dan problema yang dihadapi AS. Media-media Barat seolah-olah hendak menempatkan dirinya hanya sebagai perantara yang memperkenalkan suatu informasi.

Baru-baru ini, koran cetakan Inggris, Daily Mail dalam laporannya berusaha membeberkan faktor ketidakmampuan AS dalam meraih kemenangan di perang Irak. Penulis artikel tersebut menilai bahwa penambahan tentara di Irak sebagai strategi yang gagal dan menganggap sama hinanya seperti kelakar Presiden Bush lima tahun lalu. Ia menulis, "George Bush, lima tahun lalu, saat menyerang ke Irak menandaskan, ‘Permainan telah usai'. Namun kini kita saksikan bahwa tentara AS sudah letih dan kekuatan Washington nyaris hancur".
Oleh karena itulah, Joseph E. Stiglitz, ekonom masyhur yang memprediksikan biaya perang Irak menghabiskan 3 triliun USD dalam wawancaranya dengan penulis artikel tersebut menuturkan, "Petualangan AS di Irak bukan hanya yang terpanjang dan perang termahal di sepanjang sejarah AS tapi juga merupakan yang paling sia-sia".

New York Times, merupakan salah satu media massa AS lainnya yang mengkritik politik perang AS di Irak. Koran ini baru saja merilis hasil polling seratus sejarawan AS. Dalam polling ini, mereka menilai George W. Bush sebagai presiden AS yang paling buruk. 98 persen dari mereka beranggapan juga bahwa masa delapan tahun kepemimpinan Bush merupakan era kekalahan AS. New York Times menambahkan, "Selama 8 tahun terakhir, AS mengasingkan dirinya sendiri. Alasan ini sudah cukup untuk kita nyatakan bahwa era saat ini merupakan era kekalahan di segala bidang". Para sejarawan ini mengutuk Bush lantaran ia telah menjadikan AS sebagai negara yang dibenci oleh masyarakat internasional". Di bagian lain artikelnya, New York Times menulis, "Diplomasi Cowboy Bush telah menggambarkan AS sebagai negara adidaya yang licik, tukang tipu dan musuh.


Begitu juga dengan Seymour Hersh, wartawan senior AS. Seraya merujuk pendapat tokoh sosiolog AS, Hersh menyebut taktik pemerintahan Bush dalam perang Irak sebagai realisme orang-orang gila. Ia menulis, sebagaimana yang terjadi dalam perang Korea selama bertahun-tahun, lantaran takut akan dampak kekalahan AS di Irak, mereka terpaksa menempuh suatu jalan yang tidak mereka ketahui lika-likunya dan hanya mengeluarkan perintah serangan dan perang yang lebih banyak.


Hersh juga menyinggung pernyataan sejumlah politisi AS dan menyebut mereka sebagai pencari kekuasaan yang gila. Mereka tidak tahu dampak dan dimensi ledakan kekuasaan dan hanya bisa berkata-kata. Di bagian akhir artikelnya, Hersh menulis bahwa kita harus akui, pemerintahan Bush berhasil merealisasikan slogan Caligula secara sempurna. Caligula adalah kaisar setengah gila imperium Roma pada abad pertama. Ia pernah berkata, "Biarkan mereka membenci kita, tapi mereka takut pada kita".


Sebelum menutup perjumpaan kita, menarik kiranya jika kita tengok sebuah foto yang melukiskan secara apik mental intervensi AS dan dampak akhirnya. Foto pilihan tahun 2007, yang dimenangkan oleh fotografer bernama Tim Hetherington. Foto itu diambil pada 16 September 2007, di jurang Karangol Afghanistan, yang melukiskan seorang serdadu AS duduk letih di atas tanah yang lusuh di samping tenda. Sang fotografer menuturkan, ini adalah gambar seorang lelaki letih, yang mengungkapkan letihnya suatu bangsa dan akhir perang Irak. Dewan juri pemilihan foto tahunan terbaik dunia yang ke-51 "World Press Photo mengumumkan foto tersebut sebagai foto berita terbaik tahun 2007. Sebuah foto yang juga melukiskan tumbangnya kedigdayaan suatu kekuatan adidaya." (sumber:http://indonesian.irib.ir)

Ketika Pelaku dan Korban Sama Sama Bengis



Kita mungkin masih ingat bagaimana dunia dibuat gempar dan semua mata tertuju ke eropa pada saat Hitler dengan kendaraan politik NAZI nya menghabisi yahudi dengan program Holocoust nya.Kejadian kemanusian yang menurut saya bila di runtut kebelakang penuh dengan intrik, namun terlepas dari itu semua nyawa tetaplah nyawa, sehembus nafas yang bernama nyawa itu di masukan ke dalam tubuh manusia oleh Tuhan dan harus direnggut pula oleh sesama dibungkus intrik politik sebuah golongan rakus.kejadian itu kemudian merubah dunia dan membawa sebuah era baru yang akhirnya tak lebih baik dari era pembantaian eropa tersebut.







Sebuah negara dibuat dengan tujuan memulangkan kaum yahudi eropa ke tanah palestina.Sebuah keputusan yang entah terpikir atau tidak oleh para pengambil keputusan waktu itu, yang ternyata pada akhirnya membuat sebuah pertikaian panjang tak berujung. Palestina, sebuah nama yang memiliki sejarah panjang bagi tiga agama langit (samawi; Islam, kristiani dan yahudi), merupakan sebuah wilayah yang selalu dibanjiri oleh tangis dan air mata sejak berpuluh puluh abad silam. Di mulai dari anjuran Perang Salib (crussader) dari Paus urban II yang konon merupakan perang terpanjang dalam sejarah yang memakan waktu 200 tahun dan hingga saat ini masih berlangsung pertikaian demi pertikaian.kota suci bagi 3 agama tersebut berada di situ, mulai dari Masjidil Aqsa, tembok ratapan dan juga tempat lahirnya Yesus Kristus.kalau memang tujuan Agama yang bertujuan untuk memiliki Palestina, mengapa sampai harus jatuh korban dimana mana demi sebuah rumah ibadah yang dianggap suci? Intrik politik dan kerakusan lah yang akhirnya memainkan peranannya di wailayah ini.Banyak tujuan politik kotor bermain di tempat ini.



Korban Pembantai Israel di Sabra Shatila 


jalanan di gaza yang tergenang darah




Kaum yahudi (zionisme) yang dulu dibantai di Eropa sekarang berubah menjadi pembantai di wilayah palestina, merebut sejengkal demi sejengkal wilayah yang ada.Pertanyaan saya, mengapa pelaku dan korban sama sama beringas?sebuah pertanyaan kecil yang mungkin layak kita renungkan bersama mulai saat ini

Pemilu Sudah Dekat

Pemilu Sudah Dekat

Genderang kampanye menyongsong pemilu sudah di tabuh beberapa waktu lalu, Partai partai mulai mencari simpati golongan pemilih di masyarakat.Banyaknya partai yang meramaikan pemilu tahun ini membuat saya bertanya tanya, apakah semua rakyat pemilih sudah familiar dengan partai partai tersebut satu persatu.mengingat banyaknya kesamaan logo dan ideologi partai yang pasti membuat pemilih bingung, terutama dari kalangan pemilih grassroot atau kalangan bawah.Memang demokrasi sedang berkembang di negeri ini, di era Soeharto, partai yang ada hanyalah 3 partai (PPP, Golkar dan PDI), untuk pemilih pada masa itu memingat dan memahami ideoloi sebuah partai masih sangat mudah, namun yang terjadi belakangan ini, partai partai bermunculan bak jamur di musim hujan.

Dari pengamatan saya pribadi ada 3 benang merah yang saya lihat dari partai partai baru tersebut, yaitu:

  1. Partai baru yang muncul dengan wajah wajah orang lama ( kutu loncat dari partai lama), yang menganggap partai lama mereka sudah tak sejalan dengan pemikiran atau mungkin tak mendapat jabatan di partai lama mereka.

  2. Partai baru yang muncul dengan wajah wajah baru dengan orang orang yang masih fresh dan mencoba terjun ke dunia politik mencari peruntungan dalam pesta demokrasi ini.

  3. Partai Pecahan dengan nama yang hampir sama yang terpecah akibat crash politik dalam induk partai mereka, saya ambil contoh PDIP.

Itu baru sebagian analisa mengenai asas ideologi dan orang orang yang duduk di partai, belum mengenai beberapa kesamaan bentuk logo terkait bentuk logo, gambar dan warna yang begitu banyak kesamaan nya. Coba bayangkan ada berapa partai yang memakai lambang banteng? Ada berapa partai yang memakai lambang bulan sabit?. Semua itu pasti bisa saja dijawab oleh kader kader partai terkait dengan mudah dalam menjelaskan makna dari logo logo tersebut, namun bagaimana aplikasinya di masyarakat, terutama pemilih yang berada di pedesaan yang notabene tak tahu menahu akan makna apa dan segala tetek bengek partai tersebut. Maka akhirnya rakyat menjadi komiditi politik.Yang mereka inginkan hanya kesejahteraan, kemapanan dan ketentraman hidup dengan kebutuhan yang terjangkau!. Giatnya partai partai memasyarakatkan logo logo partai mereka ke masyarakat membuktikan bahwa sebagai partai baru mereka masih belum dikenal di masyarakat umum.Seringkali pada praktiknya, masyarakat hanya di kenalkan dengan identitas logo, seperti “coblos moncongnya”, “coblos Ka'bahnya”, dan lain sebagainya. Dengan demikian masyakarat hanya diberikan gambaran visual logo untuk mendulang coblosan pada partai mereka saja, mengenai asas partai masyarakat banyak yang tidak tahu!itulah kenyataan nya!

Dengan tulisan ini saya ingin anda anda semua pemilih senior atau pemilih baru untuk faham betul betul mengenai bebet, bibit, bobot sebuah partai, bukan hanya termakan kader yang berkampanye dengan hanya mengajak mencoblos logo saja, lebih dari itu masyarakat di tuntut lebih aktif untuk mengetahui latar belakang partai beserta ideologi apa yang di bawanya dan tentunya siapa wakil yang akan mereka ajukan untuk dipilih duduk di kursi dewan.mengingat banyaknya partai partai yang merasa tak pede dan untuk menaikkan jumlah pemilih mereka dengan memasang artis dan selebriti untuk menjadi wakil mereka di parlemen. Dan dari situ pula bisa terjadi kecemburuan dari kader partai yang sudah lama mengabdi sehingga mungkin saja mereka akan cabut keluar partai dan mendirikan partai tandingan,akhirnya ada lagi partai baru. Begitulah politik, rakyat tetap jadi komoditas menarik yang harus mereka raup saat masa kampanye ini.Gunakan mata dan hati untuk memilih. Wassalam (pz) Yang mau Download Profil Partai partai silahkan disini:

Politics : Doktrinisasi Zionis

Doktrinisasi Zionis
London, musim panas 1982. Malam demi malam siaran teve dihiasi dengan pemberitaan keadaan terkini tentang serangan Israel ke Lebanon. Lewat udara dan darat, tentara zionis itu membombardir wilayah-wilayah di Lebanon yang dituding sebagai tempat persembunyian pejuang-pejuang Palestina. Salah seorang warga London yang setia menyimak perkembangan serangan Israel ke Lebanon itu adalah Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia. Sebagai seorang tenaga medis, Dokter Ang begitu miris melihat banyaknya korban sipil yang jatuh akibat serangan itu yang terdiri dari anak-anak kecil dan perempuan tak berdosa. Dalam bukunya yang menggetarkan “From Beirut to Jerusalem” (Kualalumpur, 2002), Dokter Ang menulis, “Lebanon dan Beirut adalah nama-nama asing bagiku. Sedangkan Israel sebaliknya. Gereja telah mengajarkanku bahwa anak-cucu bangsa Israel adalah anak-anak pilihan Tuhan. Teman-temanku sesama Kristiani mengatakan bahwa berkumpulnya orang-orang Yahudi dari seluruh penjuru dunia di Negeri Israel adalah pemenuhan janji Tuhan yang terdapat dalam pengabaran-pengabar an di Kitab Injil. ” “Aku berpihak pada Israel untuk alasan lain, ” lanjutnya, “Di London, aku menghabiskan waktu berjam-jam menonton acara teve yang menyiarkan penderitaan luar biasa orang-orang Yahudi di tangan Nazi. …Penciptaan Negara Israel, yang memberi semua orang Yahudi sebuah rumah yang membuat mereka terbebas dari penganiayaan dan siksaan, menurutku adalah suatu tindak keadilan—bahkan suatu keadilan dari Tuhan. ” Namun pandangan dokter Ang berbalik seratus delapanpuluh derajat ketika lewat layar kaca dirinya menyaksikan kebrutalan yang dilakukan tentara Israel terhadap para pengungsi Palestina di Lebanon. “Ini benar-benar membuatku marah. Aku tidak bisa memahami mengapa Israel melakukan hal demikian. …Dalam Kitab Perjanjian Lama, raksasa Goliath adalah termasuk orang Filistin penakluk yang meneror lawan-lawannya. Kisah David dan Goliath menjadi salah satu kisah kesukaanku. Pada anak-anak kecil aku suka sekali bercerita bagaimana si kecil David bisa mengalahkan si raksasa Goliath, ” tulis Dokter Ang yang sosok tubuhnya sendiri sangat mungil, tingginya hanya 150 sentimeter. “Meski demikian, dari ulasan teve yang selalu kulihat, tampaknya Israel telah berubah menjadi Goliath; seorang raksasa yang angkuh yang membawa kehancuran, teror, dan kematian kepada saudaranya, Lebanon. …Mengebom orang-orang sipil, dan banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, adalah cara pengecut dalam perang. Apakah Tuhan telah berpaling dari Lebanon?” Dokter Ang kemudian menulis betapa sedih dirinya menyaksikan kebiadaban yang dipertontonkan ‘bangsa terpilih’ tersebut. “Pertama karena mereka telah disakiti oleh Israel, kedua karena aku seorang Kristen, dan ketiga aku adalah dokter. Aku sama sekali tak habis pikir betapa Israel tega menjatuhkan bom-bom fosfor ke tengah penduduk sipil di dalam kota yang sangat padat tersebut. ” Tidak Sekadar Membunuh Penderitaan bangsa Palestina dan Lebanon membuat Dokter Ang berangkat ke Beirut sebagai dokter sukarelawan. Di hari-hari pertama di Lebanon, Dokter Ang telah menjumpai banyak fakta bahwa di wilayah ini Israel telah melakukan semacam uji coba berbagai macam bom-bom terbaru buatan mereka. Beberapa bom mutakhir Israel tersebut antara lain: Implosion bomb atau vacuum bomb yang dijatuhkan dari udara dan ketika meledak mampu menghisap satu blok bangunan sepuluh lantai ke dalam tanah hanya dalam beberapa detik, membuatnya menjadi tumpukan beton dan mengubur seluruh penghuninya hidup-hidup. Selain itu ada lagi fragmentation bomb atau cluster bomb, yang juga dijatuhkan dari pesawat tempur. Beberapa puluh meter di atas udara, cluster bomb yang awalnya terlihat hanya satu akan memecah diri menjadi ratusan bola-bola besi kecil seukuran bola tenis dan menyebar dalam radius ratusan meter persegi. Bom-bom kecil ini tidak segera meledak dan tergeletak di dalam tanah. Jika seorang anak kecil mengutak-atiknya karena dikiranya sebuah mainan, maka bom ini akan meledak dan membunuh atau merusak bagian tubuh di anak tersebut. Bom ini biasanya sengaja dijatuhkan di lokasi padat penduduk. Lalu ada fosfor bomb yang bersifat membakar. “Zat fosfornya menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir, ” ujar Doker Ang. Dalam bukunya, dokter yang bersuamikan seorang warga Inggris ini mengatakan bahwa Israel jelas tidak ingin sekadar membunuh musuh-musuhnya namun juga ingin membuat musuh-musuhnya menderita berkepanjangan sebelum menemui ajal. Pembantaian Sabra-Shatila Sabra-Shatila adalah nama dua buah kamp pengungsian Palestina di wilayah Beirut Barat yang letaknya berhimpitan. Selain Sabra-Shatila, ada pula kamp pengungsi Mar Elias, Bour el-Brajneh, dan sebagainya. Seperti layaknya kamp-kamp pengungsian Palestina lainnya, kamp pengungsian Sabra-Shatila yang luasnya tidak begitu besar dihuni oleh ribuan warga Palestina. Mereka tinggal di dalam kamar-kamar sempit dan kumuh di mana fasilitas sanitasi dan kesehatan sangat tidak layak. Beberapa pekan bertugas di Beirut, untuk menghentikan serangan membabi-buta yang dilakukan Israel, para pejuang Palestina akhirnya dievakuasi keluar dari Beirut diangkut dengan kapal-kapal laut di bawah kawalan Perancis dan Italia. PBB Mengirim sejumlah pasukan penjaga perdamaian. Sebab itu, Israel kemudian menghentikan serangannya, setidaknya untuk sementara waktu. Ini terjadi beberapa saat mendekati September 1982. Di Beirut, orang-orang keluar dari tempat perlindungan dan membersihkan semua puing-puing dan jalanan. Harapan hidup kembali bersinar di mata-mata mereka. Bukan itu saja, sesuai permintaan PBB, para ibu-ibu Palestina juga menyerahkan semua senjata api yang tadinya disimpan di dalam rumah sebagai alat penjagaan diri kepada lembaga internasional. “Harapan akan perdamaian terlihat di mata mereka. Para ibu-ibu Palestina menyerahkan semua senjata yang mereka miliki. Mereka mulai membersihkan jalan dan puing-puing rumahnya. Anak-anak kecil mulai bisa berlarian, bermain di jalan-jalan yang masih terlihat kotor oleh puing-puing yang disingkirkan ke pinggirnya. Mereka sangat yakin bahwa kehidupan akan pulih seperti sedia kala, ” ujar Dokter Ang. Namun apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Setelah jalan-jalan bersih dari tumpukan karung-karung berisi pasir, bersih dari beton-beton dan batu-batu yang tadinya sengaja dipasang sebagai barikade, setelah keluarga-keluarga Palestina di kamp pengungsian tidak lagi memiliki senjata, maka suatu malam, 14 September 1982, sebuah ledakan besar terdengar di seantero Lebanon. Calon Presiden Lebanon dari kalangan Kristen, Bashir Gemayel terbunuh. Esok paginya, saat hari masih gelap, udara Lebanon dipenuhi gelegar raungan pesawat-pesawat tempur Israel. Burung-burung besi itu secara royal menjatuhkan bom-bom yang kembali melantakkan Beirut. Bumi tempat Dokter Ang Swee Chai berpijak dirasakan bergetar oleh deru ratusan tank Merkava milik Israel yang berkonvoi masuk Beirut dan mengepung kamp pengungsian Sabra-Shatila. Tank-tank ini diikuti oleh tentara infanteri Israel dan sekutu mereka, Milisi Phalangis, yang terdiri dari orang-orang Kristen Lebanon bersenjata yang memang dekat dengan kaum Yahudi. Kamp-kamp pengungsian yang waktu itu hanya dihuni oleh kaum wanita, jompo, dan anak-anak kecil serta bayi, karena para pejuang Palestina yang terdiri dari laki-laki muda telah pergi, kembali senyap. Mereka kembali masuk kembali ke rumah-rumahnya yang telah hancur dan mengunci diri di dalamnya. Kepungan yang dilakukan tank-tank dan tentara Israel sangat rapat sehingga seekor kucing pun tak akan bisa meloloskan diri. Dokter Ang Swee Chai pagi hari segera menuju Rumah Sakit Gaza yang terletak tidak jauh dari kamp pengungsian Sabra-Shatila. Sepanjang hari Beirut Barat dihujani bom yang dimuntahkan dari tank dan pesawat pembom. “Pukul empat kurang lima belas menit di sore hari, zona pengeboman telah mendekati jarak tiga perempat kilometer dari rumah sakit, orang-orang yang berusaha meninggalkan kamp telah kembali dan mengatakan jika semua jalan yang mengarah ke kamp telah diblokir oleh tank-tank Israel, ” tulis Dokter Ang. Tidak sampai sejam kemudian, tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Akka dan menembak mati para perawat, dokter, dan seluruh pasien. Seluruh perempuan di rumah sakit tersebut diketahui diperkosa dahulu sebelum dibunuh. Orang-orang yang berada di sekitar rumah sakit berlarian ke sana kemari mencari tempat yang dianggapnya aman. Mereka berteriak-teriak bahwa tentara Israel mengejar mereka dengan tank. Ketika malam tiba, suara dentuman meriam dan ledakan besar tidak lagi terdengar, hanya saja rentetan senapan mesin masih berlangsung sepanjang malam. Langit di atas kamp Sabra-Shatila terang benderang oleh peluru-peluru suar yang ditembakkan oleh tank dan helikopter. Menjelang pagi, raungan pesawat tempur kembali terdengar disusul suara ledakan keras di sana-sini. Rentetan tembakan tidak pernah berhenti. “Ini membuatku bertanya-tanya apakah di kamp itu masih ada pejuang-pejuang Palestina?” tanya Dokter Ang keheranan karena ia tahu betul bahwa tidak ada seorang pejuang Palestina pun yang masih ada di kamp. Ketika hari mulai siang, Dokter Ang kedatangan banyak sekali perempuan-perempuan Palestina yang terluka tembak. Dari mereka Doker Ang mengetahui jika tentara Israel mengawal anggota-anggota milisi Kristen Phalangis untuk membantai orang-orang Palestina di kamp Sabra-Shatila. Dalam bukunya, Dokter Ang yang menjadi salah satu saksi mata tragedi pembantaian kamp Sabra-Shatila menulis, “Tentara-tentara Israel dan sekutunya itu merangsek ke rumah-rumah dan gang-gang kecil sambil menembakkan senjata mereka dengan royal. Granat dan dinamit mereka lemparkan ke jendela-jendela rumah yang penuh berisi orang. Para perempuan banyak yang diperkosa sebelum dibunuh. Para bayi Palestina diremukkan tulang-tulang dan kepalanya sebelum dibunuh. Banyak anak-anak kecil dilempar ke dalam api yang menyala-nyala, yang lain tangan dan kakinya dipatahkan oleh popor senjata. Untuk pertama kalinya, aku menangis di sini. ” Sejarah mencatat, pembantaian Sabra Shatila merupakan genosida paling berdarah. Hanya dalam waktu tiga hari, tidak kurang dari 3. 297 orang Palestina—kebanyakan para perempuan dan anak kecil, bahkan bayi-bayi—menemui ajal dengan cara yang amat mengerikan. Anehnya, PBB dan dunia internasional tidak mengecam tragedi besar ini. Media Barat pun banyak yang berupaya menutup-nutupi fakta yang terjadi. Doktrin Rasisme Talmud Yang jadi pertanyaan: Mengapa orang-orang Israel itu mampu melakukan kesadisan dan kebiadaban yang amat mengerikan terhadap orang Palestina yang sama sekali tidak berdaya apa-apa. Jawabannya diberikan sejarawan Illan Pappe, seorang Yahudi yang menyandang julukan “Orang Israel yang paling dibenci di Israel”. Pappe adalah salah satu sejarawan Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut membongkar mitos-mitos Zionisme. Saat ditanya, kenapa orang Israel bisa melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab, “Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham, indoktronasi, yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara ini. Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada, dan penuh kebencian: Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya. ” (Baudoin Loos, “An Interview of Illan Pappe, ” 29 Nov 1999, http://www.josephcooper.eu/videos/21.html, http://www.counterpunch.org/barat06062008.html Indoktrinasi terhadap anak-anak Israel berlanjut hingga ia besar. Ayat-ayat Talmud dijadikan satu-satunya “pedoman moral” bagi mereka. Yang paling utama adalah indoktrinasi bahwa hanya bangsa Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang yang lain adalah hewan. Sejak Usia Dini Penanaman doktrin rasisme yang terdapat dalam Talmud dilakukan para orangtua kaum Zionis kepada anak-anak mereka sejak dini. Survei yang diadakan oleh Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, terhadap 84 anak-anak Israel usia sekolah dasar, saat dia bergabung dengan London Institute for Economic Studies, sungguh mengguncang nalar kita. Ketika itu Ary ingin mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka. ” Hasilnya sungguh mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar dikirim kepada anak-anak Palestina menulis surat mereka dengan sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis? Salah satu surat ditulis oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis surat kepada anak perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara lain: “Sharon akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung… dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…ha” Bocah Israel itu menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan darah.(!) Ayat-Ayat Talmud Di bawah ini adalah segelintir ayat-ayat Talmud yang dijadikan doktrin perang tentara Israel. Dalam peperangan, seorang tentara Israel wajib mendaras Talmud dalam kesempatan yang khusus. Terlebih di hari Sabbath (Sabtu). - “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta menipu Ghoyim (non-Yahudi)” (Baba Kamma 113a) - “Semua anak keturunan Ghoyim sama dengan binatang, ” (Yebamoth 98a) - “Seorang Ghoyim yang berbaik pada Yahudi pun harus dibunuh, ” (Soferim 15, Kaidah 10) - “Barangsiapa yang memukul dan menyakiti orang Israel, maka ia berarti telah menghinakan Tuhan, ” (Chullin, 19b) - “Orang Yahudi adalah orang-orang yang shalih dan baik di mana pun mereka berada. Sekali pun mereka juga melakuan dosa, namun dosa itu tidak mengotori ketinggian kedudukan mereka, ” (Sanhedrin, 58b) - “Hanya orang Yahudi satu-satunya manusia yang harus dihormati oleh siapa pun dan oleh apa pun di muka bumi ini. Segalanya harus tunduk dan menjadi pelayan setia, terutama binatang-binatang yang berwujud manusia, yakni Ghoyim, ” (Chagigah 15b) - “Haram hukumnya berbuat baik kepada Ghoyim (Non-Yahudi) , ” (Zhohar 25b)

Israel, Arab, PBB dan Amerika

Serangan angkatan Bersenjata Israel yang berlangsung belakangan ini ke kota Gaza mendapat kecaman luas dari masyarakat dunia, negara negara lewat kepala negaranya melayangkan kecaman dan kutukan ke negara yahudi ini.Demonstrasi besar besaran juga menjadi bagian dari sikap protes yang dilakukan banyak negara. Pertanyaan nya adalah mengapa Amerika sebagai negara pemegang kekuasaan terbesar di bumi ini hanya diam? Begitu juga PBB, kemana mereka? Amerika yang konon menjunjung tinggi HAM dan PBB yang seharusnya menjadi mediator konflik ini nyaris tak bersuara. Yang terakhir adalah Sekjen PBB mengeluarkan “kecaman”lewat konfrensi pers namun belum ada tindakan nyata untuk menghentikan ketegangan itu. Israel tetap melayangkan roket nya ke arah Gaza lengkap dengan armada pesawat tempur nya.

Jika di tinjau lebih jauh, keberadaan Amerika di tengah konflik ini cenderung sebagai pihak yang pro Israel, itu sudah tidak aneh lagi karena tampuk kekuasaan strategis di Amerika banyak yang sudah di tempati oleh simpatisan Israel.Jadi tidak aneh kalo segala kepentingan strategis di Timur tengah, terutama mengenai Israel sudah dipikir masak masak oleh pihak pihak itu mengenai untung ruginya. Barack Obama, sebagai presiden terpilih pun hanya diam saja dan tak langsung mengeluarkan statement apapun.ini membawa persepsi tersendiri bagi masyarakat dunia bahwa Obama merupakan presiden yang sudah di atur segalanya di balik layar sehingga tak kan bisa berbuat banyak, tidak Obama saja, menurut saya Bush dan lainnya pun banyak yang dikendalikan oleh agen agen Zionis dibalik layar, Condoliza Rice, menteri urusan luar negeri Bush merupakan antek Israel yang pastinya akan selalu melindungi semua kebijakan mengenai Israel, begitu pula menteri luar negeri pilihan Barrack Obama Hillary Clinton. Bagaimana konflik di Timur tengah setelah naiknya Obama ke tampuk kekuasaan? Saya rasa tidak terlalu banyak berubah.

Keberadaan negara negara arab yang tergabung dalam OKI pun tak bisa berbuat banyak, selain mereka sudah menjadi pengikut Amerika yang sejatinya pembela abadi israel, negara negara arab tersebut juga tidak memiliki satu visi yang sama dalam kata lain tidak kompak!, hanya Syuria, Iran dan sudan lah yang memiliki hubungan kurang baik dengan Amerika.lainnya?? lainnya hanya bisa menjilat Amerika. Banyak kasus pemimpin pemimpin Arab memberi hadiah hadiah tak terhitung jumlahnya kepada penguasa penguasa Amerika. Contohnya Arab saudi, Kuwait, Qatar dan UEA, sehingga daya kritisisi mereka terhadap israel sudah hilang. Ini mengakibatkan Palestina hanya berjuang sendiri di jazirah itu. Pemimpin pemimpin negara Arab tersebut mendonasikan uang dan kekayaan mereka buat orang orang penting di Washington dan entah mereka sadar atau tidak uang tersebut di putar untuk kepentingan Israel. Jadi secara tidak langsung banyak negara Arab yang menyumbangkan uang mereka untuk menghancurkan Palestina! Himbauan negara negara Arab atau kecaman kecaman politik mereka ke Israel saya rasa hanya pemanis dan sekedar bualan saja, tidak ada langkah untuk bersatu dalam koalisi kuat untuk membentengi dominasi Israel dalam konflik yang sudah memborok itu. Dan bila semua itu belum terjadi, maka Palestina masih akan berjuang melawan kebiadaban Zionisme Israel

HISTORY OF THE WORLD:THE BIG CONSPIRACY

Seorang Profesor Yahudi ternyata punya andil andil besar dalam kasus pengejaran dan pembunuhan orang-orang Yahudi yang dilakukan Nazi-Jerman dalam Perang Dunia II. Profesor Karl Haushofer namanya. Karl Ernst Haushofer lahir di Munich, Bavaria (Jerman), pada 27 Agustus 1869. Dia terlahir dari keluarga Yahudi Jerman, dari pasangan Max Haushofer, seorang ekonom, dan Frau Adele Haushofer. Lulus dari sekolah atas, Karl muda mendaftar sebagai tentara Bavaria. Karir di dinas ketentaraan, Karl menamatkan pendidikan di Lembaga Pendidikan Ketentaraan Bavaria (Kriegschule), Akademi Artileri (Artillerieschule), dan Bavarian War Academy (Kriegsakademie). Tahun 1896 Karl muda menikah dengan Martha Mayer Doss, juga seorang Yahudi.
 
Haushofer meneruskan pendidikannya hingga menjadi perwira tinggi dan berdinas di Angkatan Perang Kerajaan Jerman dan karirnya melejit hingga menduduki jabatan sebagai Staff Corp di tahun 1899. Bahkan pada tahun 1903, Karl Haushofer diangkat menjadi tenaga pengajar di Bavarian Kriegsakademie. Tahun 1908, Haushofer dikirim ke Jepang guna mempelajari sistem ketentaraan di negeri Matahari Terbit itu. Di Jepang, Haushofer juga didaulat menjadi instruktur resimen artileri tentara Nippon. Dari Jepang, Haushofer yang menguasai banyak bahasa asing selain Jerman, seperti Inggris, Perancis, dan Rusia, ditugaskan melawat ke beberapa negara Timur Jauh seperti Korea, India, Tibet, Cina, dan lain-lain. Selama bertugas di Timur Jauh inilah, Haushofer yang memang telah lama tertarik dengan ajaran-ajaran mistis dari Timur melanjutkan penelitiannya. Dia juga menerjemahkan beberapa literatur Budhisme dan Hindu. Menurut sejumlah peneliti, ketertarikan Haushofer terhadap ajaran mistis-esoteris bukan tanpa sebab. Latar belakang keluarganya dipercaya memang telah bersentuhan dengan hal-hal seperti ini. Haushofer merupakan salah satu tokoh dari sebuah persaudaraan mistis pemuja setan (Kabbalah). Dari perjalanannya keliling Timur Jauh inilah, Haushofer kemudian memperkenalkan sebuah Teori Geo-Politik yang dinamakan “The Heartland Theory” yang intinya berbunyi: “Siapa pun yang bisa menguasai Heartland maka ia akan mampu menguasai World Island”. Heartland (jantung bumi) merupakan sebutan bagi wilayah Asia Tengah, dan World IslandWorld Island, maka ia menguasai dunia.” (Di Milenium ketiga, teori ini dianut oleh Gedung Putih sehingga Bush berambisi menguasai Afghanistan, Irak, dan negeri-negeri sekitarnya). Haushofer dikenal dekat dengan perwira-perwira Jerman, bahkan berkawan akrab dengan dua tokoh Nazi, Adolf Hitler dan Sekretarisnya, Rudolf Hess. Kepada Hitler, Haushofer menyodorkan teori geopolitik dan juga teori ras unggul bangsa Arya. Buku karangan Hitler yang diasisteni Hess berjudulMein Kampf” (Perjuanganku, 1926)—buku ini menjadi buku suci Partai Nazi—dilatarbelakangi teori yang dikemukakan Haushofer. Menurut Haushofer, agar bangsa Jerman bisa menjadi bangsa terkuat di dunia, maka ras Arya harus memurnikan dirinya dan menyingkirkan semua orang Jerman yang bukan berasal dari ras ini. Teori Charles Darwin—juga Yahudi—pun dikemukakan oleh Haushofer sehingga Adolf Hitler menjadi semakin jatuh dalam pengaruhnya. mengacu pada kawasan Timur Tengah. Kedua kawasan itu merupakan kawasan kaya minyak bumi dan juga gas. Teori ini sesungguhnya bukan otentik dari Haushofer, namun adaptasi dari Sir Alfrod McKinder (1861-1947), seorang pakar geopolitik asal Inggris terkemuka abad ke-19. Nicholas Spykman, seorang sarjana Amerika, menambahkan teori ini dengan mengatakan, “Siapa pun yang bisa menguasai
 

Berkat pengaruh dari Haushofer inilah, ketika Nazi berkuasa, maka dilakukan pemurnian ras Arya secara besar-besaran. Semua orang Jerman yang bukan berasal dari ras ini dikejar-kejar dan dihancurkan, secara khusus orang Yahudi yang memang banyak mendiami wilayah Jerman menjadi target utama. Masa lalu Hitler yang memiliki hubungan yang buruk dengan orang Yahudi menambah kebenciannya terhadap bangsa yang satu ini. Secara diam-diam Haushofer memprovokasi Hitler agar terus mengejar dan mengusir orang-orang Yahudi dari Jerman dan kawasan sekitarnya. Mengapa seorang Haushofer yang juga Yahudi Jerman berbuat seperti ini? Jawabannya bisa ditemukan dalam sebuah pertemuan rahasia 13 keluarga berpengaruh Yahudi di Judenstaat, Frankfurt, Bavaria, di kediaman Sir Mayer Amschell Rothschild pada tahun 1773. Saat itu Rotshchild melontarkan dua rencananya. Pertama, menyusun 25 program penguasaan dunia yang kemudian kita kenal sekarang sebagai Protokolat Zionis. Yang kedua, Rotshchild menyebut nama Adam Weishauptseorang mantan Yesuituntuk mendirikan dan memimpin organisasi konspiratif modern bernama Illuminati. Pertemuan Frankfurt ini menyepakati, mereka harus menemukan kembali harta karun King Solomon yang mereka yakini terbenam dalam reruntuhan Haikal Sulaiman yang ada di bawah Masjidil Aqsha di Yerusalem. Caranya adalah dengan merebut Yerusalem dari tangan bangsa Palestina yang sudah ribuan tahun mendiaminya. Seorang tokoh Yahudi bernama Theodore Hertzl ditugaskan menemui Sultan Abdul Hamid II yang kala itu menjadi Khalifah Turki Utsmaniyah agar mau menyerahkan Tanah Palestina bagi bangsa Yahudi. Sultan menolak mentah-mentah permintaan ini walau kemudian Hertzl mengiming-imingi Sultan dengan harta berlimpah. Sultan tidak bergeming sedikit pun. “Selama jantungku masih berdetak dan darahku masih mengalir, aku haramkan Tanah Palestina bagi kalian wahai Yahudi,” demikian jawaban dari Sultan. Akibatnya Hertzl dan petinggi Yahudi geram dan membuat satu strategi untuk meruntuhkan khilafah dengan memunculkan seorang Turki Muda bernama Mustafa Kemal Attaturk. Sultan Abdul Hamid II pun tersingkir. Kekhalifahan Turki Utsmani dibubarkan, dan Mustafa Kemal Attaturk menjadi pemimpin Turki dan mensekulerkan negeri itu. Satu penghalang telah tumbang. Walau demikian Yerusalem belum bisa diduduki. Theodore Hertzl kemudian menyelenggarakan Kongres Internasional Zionisme (1897) yang diselenggarakan di Basel, Swiss. Kongres ini menyepakati bahwa seluruh Yahudi-Diaspora, istilah bagi orang-orang Yahudi yang masih terserak di seluruh dunia, agar secepatnya melakukan imigrasi ke Promise Land atau yang menurut mereka Kota Suci Yerusalem. Seruan Kongres Internasional Zionis ini tidak ditanggapi dengan antusias. Banyak keluarga Yahudi yang sudah mapan di Eropa dan Amerika enggan pindah ke Yerusalem. Meraka menolak seruan itu walau para ketua Zionis memaksanya. Akhirnya tidak ada jalan lain, imigrasi Yahudi ke Palestina harus melalui jalan paksaan. Harus ada satu kondisi yang memaksa orang-orang Yahudi-Diaspora agar mau pindah ke Palestina. Akhirnya Haushofer berhasil dengan gemilang mendekati Hitler dan kemudiantanpa disadariulah Nazi mengejar-ngejar orang Yahudi mengakibatkan banyak orang Yahudi yang kabur dari negerinya dan berbondong-bondong ke Palestina. Seperti yang telah dikemukakan oleh Norman Finkeltstein dalam “The Holocaust Industry” atau Frederich Toben, peristiwa Holocaust sesungguhnya didalangi oleh kaum Zionis-Yahudi guna memaksa orang-orang Yahudi lainnya agar mau pindah ke Palestina, lewat tangan Hitler. Bahkan Norman Finkelstein yang juga berdarah Yahudi menentang cara-cara kotor Zionis ini. Dalam bukunya, Finkelstein membongkar mitos holocaust dan menyebutnya sebagai proyek pemerasan yang dilakukan Zionis terhadap negara-negara Eropa dan juga dunia, dengan mengorbankan kaum Yahudi Eropa yang sebenarnya enggan untuk ke Palestina. Di akhir Perang Dunia II, Haushofer ditangkap oleh pasukan Sekutu. Pada tanggal 13 Maret 1946, Haushofer dan isterinya melakukan bunuh diri di Pähl, Jerman Barat. Mengikut jejak Adolf Hitler dan Eva Braun yang melakukan bunuh diri saat Berlin jatuh ke tangan Sekutu setahun sebelumnya.
Related Posts with Thumbnails